Rumor. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu akrab dengan istilah ini. Utamanya dalam komunikasi, rumor demikian penting, sehingga menjadi sebuah topik kajian tersendiri. Bahkan, berkembang menjadi salah satu dari ratusan teori komunikasi.
Pencetus teori: Gordon Willard Allport (November 11, 1897 – October 9, 1967)
Berbicara mengenai rumor maka ada tiga hal yang perlu dibedakan:
1. Gossip
2. Issues/ isu
3. Sas-sus,
Dalam kehidupan sehari-hari, dalam bidang apa pun juga (misalnya di kantor, di univesitas, di rumah) dan dunia politik, rumor selalu ada dan hangat. Terutama di dunia politik, rumor sudah seperti menjadi santapan sehari-hari. Misalnya, rumor mengenai resuffle kabinet, SBY yang terbelenggu oleh partai politik mitra koalisi.
Dalam bisnis pun, rumor menyeruak seperti rumor mengenai peperangan antara Hypermart dan Carrefour. Di perusahaan juga demikian, rumor mengemuka sebagai sebuah fenomenon publik seperti soal kenaikan gaji.
Sedemikian pentingnya, sehingga kita perlu mempelajari rumor sebab rumor ternyata penting dalam kehidupan. Ilmu apa pun harus dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu haruslah dapat dimanfaatkan. Ilmu dan teori-teori yg dipelajari dimanfaatkan secara positif, bukan negatif. Invensi ilmu mengenai senjuata nuklir misalnya, baik, namun haruslah dimanfaatkan secara positif.
Dalam konteks itu maka rumor haruslah dipahami dan untuk digunakan. Rumor paling banyak digunakan dalam dunia politik dan dunia bisnis. Sebab pada hakikatnya bisnis itu perang, sama keras dan kotornya dengan dunia politik. Filsuf Cina kuna, Sun Tsu mengatakan bahwa bisnis itu adalah perang.
Jadi, rumor selalu menyangkut kepentingan atau interest umum. Tjipta Lesmana (2010) menyebut bahwa dalam rumor, ada isu tertentu dan harus mengandung unsur-unsur demikian:
(1) Public interest
(2) Kontroversial (sumber tidak jelas, tidak pasti)
(3) Sumber tidak jelas, tidak pasti
(4) Masalahnya harus PENTING, very important
Itulah anasir-anasir rumor. Dari 4 anasir itu maka kontroversial adalah yang paling penting. Mengapa? Karena kontroversial dapat menimbulkan pro dan kontra. Misalnya, rumor mengenai perombakan kabinet dibahas, bergulir demikian jauh, semakin jauh maka rumornya berkembang semakin remang-remang.
Jadi, apa definisi rumor?
Rumor ialah informasi tentang suatu masalah penting terkait dengan kepentingan umum (public interest) yang masih kontroversial dan sumbernya tidak jelas atau tidak berdasar pada fakta sama sekali.
Mengapa demikian? Sebab jika itu merupakan news maka fakta selalu berdasar pada fakta, rumor tidaklah faktual. Di Inggris, ada koran The Sun. Koran ini mengekspos soal rumor dan gosip. Namun, kadang juga rumor dan gosip yang diberitakan bergulir. Ketika dibantah maka lama kelamaan kebenaran rumor atau gosip menjadi jelas atau menjadi semakin tidak jelas sama sekali. Jadi, rumor dan gosip dapat dilihat sebagai test the water.
Semakin penting dan semakin kontroversial sebuah rumor maka semakin luas rumor itu beredar. Dengan demikian,
- Semakin tinggi ketidakjelasan (ambiguitas) rumor maka semakin meluas rumor beredar.
- Sebaliknya, semakin tinggi tingkat kejelasan (clarity) suatu rumor maka semakin peredaran rumor itu berkurang.
Itu sebabnya, setiap kali ada masalah penting yang tidak jelas (ambigu) akan selalu disertai dengan munculnya rumor.
Menurut Lenin, jika rumor/opini tertentu yang beredar di masyarakat tidak dibantah atau ditanggapi maka opini itu akan menjadi fakta atau dianggap benar oleh masyarakat. Masyarakat akan mempersepsikan rumor yang beredar itu sebagai benar.
Karena itu, rumor harus secepatnya ditanggapi dan diselesaikan. Rumor hanya bisa dibantai atau dipatahkan dengan satu senjata: FAKTA. Orang yang dirumorkan harus bisa menyajikan bukti-bukti terhadap apa yang dirumorkan. Mengapa? Sebab semakin rumor tidak bisa dibantah maka semakin ramai rumor itu beredar. Namun, bantahan tidak akan ada efeknya manakala tidak disertai dengan bukti-bukti.
Tentang asal usulnya atau motif, rumor dapat digunakan untuk:
1) Menghantam orang lain
2) Test the water (Orde Baru kerap menggunakannya!)
Jadi, rumor bisa muncul dengan sendirinya, sering bukan merupakan hasil rekayasa asalkan ada isu yang: penting, kontroversial, dan tidak jelas.
Tetapi ada juga sebagian rumor merupakan hasil rekayasa. Milsanya, di kantor, rumor mengenai kenaikan gaji. Karyawan lama tidak naik gaji, membuat rumor, membuat strategi, timbul kasak kusuk, sehingga manajemen yang membaca situasi akan menjadi bahaya jika rumor ini tidak ditanggapi, sehingga pada akhirnya menaikkan gaji. Ini contoh rumor yang direkayasa.
Jadi, ada proses terjadinya rumor.
Pada akhirnya, apa perbedaan antara rumor dan gossip? Sama-sama informasi yang kontroversial dan belum tentu benar. Namun, perbedaannya dapat dilihat sebagai berikut:
Rumor: isunya menyangkut public interest, agak serius.
Gossip: isunya menyangkut orang per orang, sering menyangkut selebriti.
Menurut Taylor Buckner, proses transmisi rumor ada dua: dari individu ke individu (serial chain) yang sangat laju beredarnya, namun lekas pula lenyap dan multiple-interaction network yang sumbernya banyak dan menerpa banyak orang seperti rumor politik dan beredarnya lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar