Sabtu, 24 Oktober 2009
Buku Pintar Menulis Buku Ajar
Judul Buku : How to Write Your Own Text Book (Cara Cepat dan Asyik Menulis Buku Ajar yang Powerful)
Penulis : R. Masri Sareb Putra
Penerbit : Kolbu
Uk. Buku : 13.0 x 19,0 cm
Jmlh Hal : xvi + 192 halaman
Harga : Rp. 30.000
Hanya sedikit di antara kita yang bisa melakukan hal-hal besar, tapi semua orang di antara kita dapat melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. (Bunda Theresa).
Demikian halnya dengan menulis buku ajar bagi mahasiswa. Tidak cukup banyak pendidik kita yang peduli untuk menulis buku ajar yang baik dan menuju sempurna dan menganggap pekerjaan menulis buku ajar adalah hal besar dan sulit. Padahal sesungguhnya tidak demikian. Menulis buku ajar (walaupun bukan hal kecil juga) tapi jika dilakukan dengan cinta yang besar, akan menghasilkan buku yang “menggugah” dan menginspirasi pembacanya. Jadi, bukan hanya sekadar menghasilkan buku yang dibaca, dihafalkan, dan dilupakan setelah ujian selesai.
Inilah yang perlu dicamkan pada para dosen kita. Tapi jangankan menulis buku yang demikian, untuk menulis saja pun kadang para dosen kita masih gagap. Dan makna inilah yang ditangkap oleh R Masri Sareb Putra, seorang dosen yang sangat produktif menulis dan aktif sebagai trainer dalam berbagai pelatihan penulisan. R Masri Sareb Putra mengajak para pendidik untuk menulis untuk menularkan ilmu yang dimilikinya.
Dosen adalah orang yang berilmu, sudah semestinya mereka menuliskan ilmunya. Tujuannya agar ilmunya tetap lestari sepanjang masa. Dosen adalah pemikir, dan itu perlu dibuktikan dengan cara menulis buku karena buku merupakan karya mental intelektual sekaligus perwujudan budaya.
Jalaluddin Rahmat adalah salah seorang yang berbeda dari dosen lainnya karena ia menulis buku Psikologi Agama dengan menggunakan bahasa yang menggugah dan sangat menguasai benar tentang buku yang ditulisnya. Oleh karenanya, dosen yang menulis buku akan berbeda dengan yang tidak menulis buku.
Generasi yang diajar oleh para dosen saat ini adalah generasi yang disebut generasi millenial. Sebuah generasi yang lahir pada tahun 1980an ke atas. Para millenial ini haus dan gila belajar, punya daya tangkap dan cerap yang lebih tajam daripada yang diperkirakan. Selain itu mereka juga punya daya orientasi yanglebih kuat, lebih berani hands on, fleksibel, dan bisa bekerja tim. Selain itu mereka juga lebih senang belajar secara praktis daripada teoretis. Hal ini perlu diperhatikan betul oleh para dosen.
Mahasiswa saat ini perlu diberi energi, tantangan, dan petualangan dalam buku apapun yang ditulis oleh para dosennya. Ini penting, karena secara langsung dan tidak langsung para dosen telah mengajari mahasiswa memberikan rasa hormat terhadap ilmu apapun yang terus berubah secara dinamis, serta rasa percaya diri bahwa mereka dapat menguasainya.
Pangsa pasar buku ajar perguruan tinggi adalah pasar yang pasti, dan akan terus tumbuh dan berkembang. Tentunya kita tidak akan berdiam diri kan membiarkan mahasiswa kita hanya diajar dan “dihajar” buku-buku teks terjemahan yang kadang kurang kerelevanannya dengan keadaan bangsa ini. Kita harus buktikan, bahwa dosen Indonesia juga mampu menulis buku ajar referensi yang bagus.
Kota Kembang, 10 Agustus 2007
Nurchasanah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar