Selasa, 07 April 2009

Clear Thinking & Clear Writing

Keterbacaan sebuah wacana ditentukan banyak faktor. Antara lain klaritas ide dan jumlah Foq Index. Dalam media massa, biasanya keduanya bergabung jadi satu. Tulisan berikut membahas bagaimana pembaca dan penulis (semestinya) menempatkan gagasan pokok (central idea) pada paragraf pertama. Wacana ini didasarkan pada buku Peter Kump, Rapid Reading, bab 6.
------------------------------------------------------------------------------------
Mengembangkan pemahaman, atau pengertian, yang baik pada sebuah wacana sebenarnya sama saja dengan mengembangkan pemikiran yang baik. Tak seorang pun dapat mengajari Anda bagaimana caranya meningkatkan pemikiran hanya dalam tempo semalam.

Meski demikian, terdapat langkah-langkah yang dapat Anda jalankan yang dapat membantu bagaimana meningkatkan kemampuan Anda membaca jauh lebih cepat dari yang dibayangkan.

Rupanya tidak semua pakar membaca bersetuju dengan definisi dan arti kata “pemahaman”. Dalam wacana ini, pemahaman bacaan berarti memahami atau mengetahui apa yang Anda baca ketika Anda sedang membaca.

Jika Anda tidak dapat mengingat apa yang dibaca dalam suatu tes beberapa waktu lalu, ini dapat diartikan bahwa Anda tidak dapat mengingat kembali informasi. Mengingat kembali sangat penting, namun hal ini akan dibahas pada bab-bab berikut. Tes paling sahih untuk pemahaman suatu bacaan ialah dengan melakukan tes buka buku. Inilah cara untuk mengetahui, apakah Anda mengerti atau tidak materi yang dibaca.

Bagaimana jika Anda tidak paham sebuah wacana?

Jika Anda tidak memahami suatu wacana, biasanya terdapat dua penyebab mengapa hal itu terjadi. Bisa jadi Anda miskin dengan kosa kata. Untuk itu, Anda harus membaca buku teks medis atau buku mengenai bahasa pemrograman computer dan ada begitu banyak kata-kata sederhana yang tidak ada artinya bagi Anda. Jelas sekali hal ini akan menyebabkan pemahaman yang kurang.

Dalam beberapa kasus, bahkan hal itu mirip dengan membaca bacaan berbahasa asing. Solusi terbaik untuk hal ini barangkali ialah dengan mulai membaca buku yang mudah agar dapat membantu menambah kosa kata dan meningkatkan pengetahuan Anda. Manakala Anda harus membaca buku yang sulit seperti itu, barangkali Anda harus memerhatikan, bahkan mungkin mengingat, semua kata baru dan sulit.

Sangat boleh jadi bahwa suatu wacana tidak ditulis dengan baik, atau bisa saja ditulis agak dangkal. Beberapa penulis kadang menulis dengan kalimat yang panjang dan menggunakan komposisi kalimat yang membingungkan.

Sayangnya, banyak orang beranggapan bahwa suatu kalimat yang panjang dengan kata-kata sukar berarti sebuah tulisan yang baik. Kadangkala materi bacaan itu justru tidak terorganisasi dengan baik. Manakala menemukan hal seperti itu ketika membaca, sebenarnya ada kiat yang dapat Anda pelajari untuk mengatasi kebingungan dan belajar memahami bacaan secara lebih baik.

Bagaimana caranya? Perhatikan paragraf. Paragraf adalah kunci utama memahami sebuah wacana.

Tujuan membuat paragraph dalam suatu tulisan ialah memudahkan untuk mengorganisasikan kelompok kata ke dalam unit-unit. Oleh sebab itu, semua paragraf dalam suatu kalimat harus berkait dengan suatu pokok pikiran. Itulah yang ditekankan dalam membaca cepat, juga wacana ini, yang berasumsi bahwa Anda sudah dapat membaca dan memahami bacaan apa pun yang tergeleletak di atas meja Anda, kita tidak berbicara mengenai kosa kata. Kita akan mulai bekerja dengan paragraph sebagai unit terkecil yang menyatakan pemikiran.

Langkah pertama di dalam mengembangkan pemahaman ialah dengan mempraktikkan menemukan apa subjek atau pokok pikiran dari suatu paragraf. Manfaatkan waktu Anda memahami hal ini, tanpa harus berpikir lagi. Namun, perlu praktik melakukannya sehingga Anda dapat melakukannya ketika berjumpa dengan teks atau wacana yang sulit. Berikut ini adalah latihan sederhana. Lihatlah seberapa Anda melakukannya.

LATIHAN 1
Bahan:
Kertas, pensil
Tujuan: Belajar mengidentifikasi makna isi suatu paragraf
1. Baca setiap paragraf di bawah ini secepat yang Anda dapat, dengan tangan Anda, dan cari jawaban paragraf gagasan pokoknya tentang apa.
2. Dalam wacana ini, butir dari “A” hingga “F”. Sesudah membaca sebuah kalimat dalam paragraf sebanyak satu kali, kembali lagi, dan dalam kertas Anda tulis paragraf itu mengenai apa dalam beberapa kata saja.
CATATAN: Penting untuk membaca setiap wacana hanya sekali! Hindari untuk mengulanginya.
A. Semua pohon berwarna hijau.
B. Banyak burung terbang ke arah selatan di musim dingin.
C. John membersihkan sayuran; istrinya yang menyuruh.
D. Bill suka main sepak bola. Ia ingin suatu saat menjadi pemain professional.
E. Spinoza adalah filsuf terkenal berkebangsaan Belanda. Ia seorang Yahudi.
F. Masi adalah seorang wanita muda yang manis berambut hitam pendek. Namanya tidak biasa karena menggunakan nama kecil. Orang tuanya keturunan Jepang.
Barangkali Anda tidak mengalami kesulitan dengan contoh wacana pada Latihan 1. Apakah Anda memerhatikan bahwa pokok atau subjek setiap wacana selalu berada pada kalimat pertama? Ini teori umum pada semua tulisan. Kenyataannya, hampir 95% dari semua paragraf, topik dipresentasikan pada kalimat pertama. Itu sebabnya, mengapa kalimat ini kerap disebut sebagai kalimat topik.

Kini ada latihan lain yang menggunakan prinsip-prinsip ini, gunakan semua dari prinsip-prinsip dan majulah selangkah ke depan. Dalam wacana yang berikutnya maka paragraf menjadi lebih panjang.

Sekali lagi, Anda dengan mudah menemukan apa yang dikatakan. Sebenarnya, itu semua sudah Anda kerjakan, dan dilakukan secepat mungkin. Oleh karena dalam hamper setiap kasus topik terdapat pada kalimat pertama, maka bacalah kalimat pertama dengan sangat hati-hati apa yang dibahas dalam wacana itu.

Jika Anda menemukannya, maka sebenarnya Anda sudah menemukan tujuan yang telah saya berikan. Namun, selalu ada kesempatan, bahkan ini mungkin hal yang sangat mudah (mungkin kurang dari lima persen), bahwa topik yang sesungguhnya diberikan di mana saja dalam wacana itu. Dengan demikian, Anda dapat meneruskan membaca agar dapat melihat bahwa segala sesuatu terkait dengan topik yang sudah Anda baca. Kini tentu Anda dapat mulai lebih cepat.

LATIHAN NO. 2
Bahan : wacana di sini
Kertas, pensil
Tujuan: Menemukan pokok pikiran dalam tiap paragraph mengenai apa secepat yang Anda bisa, baca hanya sekali dan dengan menggunakan tangan Anda.
1. Dari kertas Anda butir “G” hingga “M”.
2. Baca setiap paragraf secepat yang Anda dapat, hanya untuk tujuan menemukan mengenai apa paragraf itu, sekali saja. Tutup dengan gerak tangan ketika Anda membaca, dengan demikian Anda tidak bisa kembali lagi.
3. Palingkan wajah, tulis kata atau kata-kata mengenai pokok pikiran dari kalimat berikut ke dalam kertas Anda.
G. Semua hewan di peternakan puas dengan kehidupannya. Sapi-sapi merumput dengan senang, kuda-kuda berlarian di sekitar padang pengembalaan, dan ayam-ayam mengais-ngais tanah mencari makanan.
H. Salah satu raja terakhir Bavaria ialah Ludwig II. Dia dianggap gila dan akhirnya dipecat. Ia membangun beberapa benteng yang nyaris membuat bangkrut kerajaan. Kini, benteng-benteng menjadi salah satu objek yang menarik bagi turis di Bavaria.
I. Semua, namun hanya seorang yang tidak, anak-anak sekolah keluar untuk main basket. Seorang anak laki-laki berdiri di belakang. Dia punya halangan (cacat) dan tidak dapat main basket. Kadang anak-anak lain mengolok-oloknya.
J. Kakek seorang manula yang galak. Jarang sekali dikunjungi, karena Rachel tidak suka padanya. Meski Granddad adalah kakeknya, menurut Rachel sang kakek berperangai keras. Pembawaan kakek yang keras itu kerap membuat ayahnya mengalah.
K. Di dalam dan di sekitar kolam terdapat banyak binatang yang berbeda, yakni serangga dan ikan. Seekor di antara penghuninya mulai biasa berenang seperti ikan dan menjadi binatang yang suka makan serangga. Ia seperti sedang duduk-duduk di kursi malas, pada daun bakung yang terlipat.
L. Diane pergi ke mal. Corinne dan Brenda sudah menanti di sana. Sarah tidak pergi, namun akhirnya pergi juga. Ketika bertemu, mereka semuamakan bersama di restoran Thailand.
M. John pergi ke tempat pemerasan susu sapi. Ibunya sudah membakar roti. Ayahnya sedang memanen tomat. Tatkala saudaranya pulang, ada pekerjaan yang sudah siap menunggu untuk dilakukan. Hidup sebagai petani tidakah mudah.

Jawaban:
A: Pohon. B: Burung C: John D: Bill E. Spinoza F. Masi G. peternakan hewan H: Ludwig I: anak laki-laki cacat J: kakek K: katak L: mal M: kehidupan petani

Anda boleh jadi menemukan banyak wacana yang sanat sederhana. Namun, apakah Anda merasa kesulitan dengan paragraf I? Topik hanya terkait langsung dengan kalimat pertama. Barangkali untuk paragraf K Anda tidak akan mendeduksi (menarik simpulan) bahwa pokok wacana ialah tentang katak. Tidak biasa suatu topik dalam paragraf tidak dieja. Namun, jika memang memungkinkan, mengapa tidak melakukannya? Demikian pula paragraf M sangat sulit karena kalimat topiknya berada di kalimat terakhir, suatu hal yang mungkin tidak lazim Anda jumpai.

PEMAHAMAN VERSUS KECEPATAN
Ketika memusatkan perhatian pada pemahaman, kadang kita mudah sekali untuk melupakan membaca cepat. Itu benar adanya. Dalam metode membaca cepat ini, Anda mengembangkan kecepatan membaca dengan tingkatan yang pasti secara bebas akan pemahaman suatu wacana yang Anda baca.

Dengan kata lain, Anda akan memfokuskan pemahaman dan kecepatan membaca secara terpisah. Kemudian, Anda baru melakukan keduanya serentak. Pemahaman akan senantiasa terarah pada kecepatan, kecuali tatkala mempraktikkannya, karena sesungguhnya membaca tanpa memahaminya bukanlah membaca yang sejati.

Manakala sedang mengembangkan keterampilan untuk mengenal secara cepat kata-kata, maka sesungguhnya kita tidak sedang terpusat untuk memahami, sebagaimana sudah dijelaskan ketika kita mendiskusikan mengenai mempraktikkan membaca. Sama halnya ketika Anda memusatkan pada latihan pemahaman wacana, maka latihan membaca cepat bukanlah menjadi fokus yang utama.

Oleh sebab itu, ketika tujuan tertentu ditetapkan dalam membaca, misalnya pada hanya menemukan apa yang menjadi pokok dari suatu wacana, Anda harus tentu saja dituntut untuk membacanya secara perlahan-lahan. Jika Anda sudah menemukan pokoknya, jangan meneruskan membacanya dan analisislah setiap bagian dari wacana itu dengan saksama. Cepat-cepatlah lewati bagian itu, namun cek dengan saksama untuk melihat jika ada yang terkait dengan apa yang sudah Anda tentukan sebagai topik dari paragraf. Anda tentu dapat melakukan ini dengan cepat melalui sedikit latihan.

MAJU TERUS
Apabila Anda ingin mulai melakukan sesuatu untuk meningkatkan pemahaman akan suatu wacana, hal itu tidaklah sukar dikerjakan. Ambil beberapa buku, ambil kertas dan pensil, dan catat berapa banyak paragraf yang berhasil Anda temukan topiknya dalam tempo lima menit. Anda pasti bisa melakukannya dalam tempo lima menit dengan sedikit latihan praktis.

Sederhananya, secara acak seleksilah paragraf, sebisa mungkin baca dengan cepat hanya sekali untuk mencari topik itu bicara mengenai apa? Tinggal sejenak, catat dalam kertas apa topiknya. Lalu melompatlah ke paragraf lain yang tidak terlampau dekat.

Ini sebuah tantangan yang perlu dilalui. Teruskan memantau, seberapa banyak yang dapat Anda lakukan.

Kemampuan mengidentifikasi pokok suatu wacana secara cepat ”mengenai apa”, akan membantu Anda mencapai lompatan besar untuk membangun pemahaman yang baik pada suatu bacaan.

Tidak ada komentar: