Sabtu, 05 Februari 2011
Teknik Menulis Berita dan Feature
Judul : Teknik Menulis Berita dan Feature
Pengarang : R. Masri Sareb Putra
Penerbit : PT. INDEKS Kelompok Gramedia
Penyunting : Sebastianus Darwin
Cetakan : tahun 2006
Halaman : xvi + 134
Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi dua bahasan pokok: menulis berita (news) dan feature. Kita akan diajak ”berselancar” di dunia penulisan jurnalistik. Mulai dari sejarah dan perkembangan berita (pers) hingga hal-hal teknis terkait proses memproduksi berita.
Pada bagian awal kita disuguhkan hal-hal teknis seputar berita. Diajak pelan-pelan menelusuri etimologi dan semantik berita, berita dan peristiwa, proses penemuan dan pelaporan serta tempat media dalam berita.
Pada bagian selanjutnya buku ini akan ”mengajari” tentang menggali dan memburu berita. Termasuklah fact finding atau penemuan peristiwa dan sudut pandang (angle). Teknik wawancara juga disajikan penulis. Mulai dari teknik, wawancara individual, wawancara tertulis, serta wawancara tak bersemuka.
Buku ini juga menunjukkan perbedaan antara mengarang dan menulis. Membedakan antara fakta dan fiksi. Serta apa yang dimaksud dengan berita, peristiwa dan fakta. Unsur-unsur berita, teknik menulis berita, lead dan menyunting (editing) sebuah berita.
Bagian kedua lebih difokuskan pada bahasan feature. Di antaranya menuangkan gagasan ke dalam feature, persamaan antara feature, cerpen dan novel serta mengail judul dengan kalimat pertama.
Buku ini kalau boleh dikatakan memiliki dua ”kelamin”. Hal itu bisa disimak di bagian pengantarnya. ”Sebagaimana buku ajar, tentu saja, buku ini banyak menyajikan konsep-konsep dasar dan teori bagaimana menulis berita dan feature. Namun karena menulis merupakan keterampilan, maka perlu dilatih dan dialami”. Sistematika dan metodologinya menggunakan kaidah penulisan buku ajar. Meskipun demikian masyarakat umum, termasuk para wartawan dapat memanfaatkannya.
Ia garing untuk dilahap. Hal ini disebabkan penulisnya – R. Masri Sareb Putra – adalah dosen yang mantan wartawan. Buku ini juga karya putra Jangkang, Kabupaten Sanggau yang kesepuluh dari total 37 buah buku yang sudah ditelorkannya. Termasuklah karya tulis baik berupa feature, opini dan artikel yang sudah hampir 3.000 judul dan dimuat di beberapa media cetak.
Satu hal yang ingin ditegaskan penulis, bahwa menulis adalah keterampilan (skill), bukan bakat (talent). Karena keterampilan, maka keahlian menulis bisa didapat dari suatu upaya sistematis, salah satu caranya dengan pembelajaran dan pelatihan.■
*Edisi Borneo Tribune, 17 Februari 2008
Ditulis oleh: Stefanus Akim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar